Mengenai Saya

Minggu, 19 Januari 2014

Asynchronuous Transfer Mode (ATM)


1.      Asynchronuous Transfer Mode (ATM)
Asynchronuous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan multiplexing berdasarkan pada sel dengan panjang tetap 53 oktet. Asynchronuous Transfer Mode (ATM juga diartikan sebagai teknologi broadband switching yang berbasis paket yang dirancang untuk mentransfer informasi dengan kecepatan tinggi, termasuk untuk mendukung perkembangan dalam layanan multimedia yang mencakup informasi voice (suara), video dan data.
ATM juga digunakan untuk tujuan yang luas, contoh : LAN ( Local Area Network ) dan jaringan lainnya. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.
Gambar diatas merupakan lapisan protokol ATM Dimana lapisan tertinggi terdapat aplikasi seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP di lapisan rangkaian. ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer). Hal ini dapat diartikan bahwa setiap data pengirim harus sama atau match. Dan apabila kesalahan pada data terjadi maka ATM layer akan mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam setiap sel namun kekurangannya adalah ATM layer tidak dapat memperbaiki hanya dapat mendeteksi kesalahan saja.
2.      Proses Kerja ATM
Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada proses ini header, trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check (CRC) bit bergantung pada syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok data. Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan ATM. Data inilah yang nantinya akan dihantar ketempat yang telah ditentukan atau diinginkan.

3.      Kelebihan dari ATM
Ada beberapa kelebhan dari ATM, diantaranya sebagai berikut :
a.       Label Switching
Label switching ini akan memberikan keputusan dalam proses pengiriman ATM. Di dalam ‘label switching’, alamat dari ketiga lapisan akan dipetakan kepada penerima yang lebih singkat yang dinamakan dengan label. Kelebihan dari label swithing ini adalah lebih mudah untuk membina satu label switching.
b.      Low latency
Salah satu ciri penting dari ATM adalah pada saat pengririman data pada ATM dalam LAN atau WAN adalah rendahnya penyembianyian dan ketidak transparannya, hal ini disebabkan paket-paket yang terdapat dalam lapisan ATM yang mempunyai panjang yang tetap.
c.       Kadar kelajuan dan bandwith yang tinggi
ATM digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kadar kelajuan dan bandwidth yang tinggi. Contohnya adalah : LAN dan MAN
d.      Penyatuan rangkaian
Contohnya adalah :  Penyesuaian rangkaian telefon awam atau umu  hanya boleh memindahkan informasi (circuit switched information). Rangkaian gantian hanya boleh mengawali data packet-switched. Namun dalam Protokol ATM, protokol tersebut telah direkayasa agar mampu membawa berbagai jenis data sesuai dengan keperluan pengguna.
e.       Penyatuan kemasukan daripada premis pelanggan
Maksudnya adalah ATM memberikan sebuah jalur ata jalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan untuk mencapai penyatuan broadband . Data yang berkelajuan rendah atau lama akan dimasukkan pada satu saluran ATM kepada premis pelanggan yang dimana akan mendimultiplexannya.
f.       Kemampuan bekerja dengan protokol yang ada
Contohnya adalah LAN melibatkan kerjasama degan data gambar beresolusi tinggi dan bandwwidth tinggi. 
g.      Bandwidth atas permintaan
Dengan ini pengguna atau user dapat mengirim data sesuai dengan keingininan, hal ini adalah salah satu kelebihan dari ATM. Ini yang menyebabkan banyak orang memilih menggunakan ATM karena apabila ada panggilan masuk, rangkaian akan mulai mencari bandwidth yang diminta secara dinamik

4.      Faktor – faktor penyebab penurunan kualitas layanan jaringan Asynchronuous Transfer Mode (ATM)
a.       Keterbatasan Switching dan Buffer ATM
Dalam switching ATM, throughput (debit data yang berhasil lewat/dilayani) dan kecepatan bit error tergantung pada teknologi dan ukuran sistem switching yang digunakan. Tiga parameter penting yang menentukan unjuk kerja suatu switching ATM adalah bloking hubungan (connection blocking), probabilitas terjadinya kehilangan dan penyiapan sel (cell loss and cell insertion probability) serta delay switching.
b.      Error pada Header
Error yang terjadi dalam bit-bit header sel ATM disebabkan oleh noise selama proses transmisi. Bidang header adalah khas ATM, dan implikasi kesalahan bit dalam header secara langsung dapat menurunkan kualitas layanan jaringan ATM. Karena itu error pada bidang header dimasukkan ke dalam faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas layanan jaringan ATM yang spesifik ATM.

c.       Kesalahan Pengalokasian Bandwidth
Pengalokasian bandwidth adalah penentuan lebar bandwidth yang diperlukan oleh sebuah hubungan dalam jalingan untuk mencapai tingkat kualitas layanan tertentu. Pada layanan video misalnya, kecepatan aliran bit video yang dimasukkan ke jaringan ditentukan oleh bandwidth yang dialokasikan pada jaringan. Pengalokasian kecepatan bit konstan pada sumber video akan menyebabkan penurunan kualitas gambar jika gambar memiliki kandungan informasi yang besar, dan akan menyebabkan penurunan efisiensi penggunaan bandwidth jika gambar memiliki kandungan informasi sedikit. Karena kerugian-kerugian inilah maka teknik pengkodean video akan mengarah kepada penggunaan teknik VBR (Variable Bit Rate) video.  
d.      Delay Spesifik ATM
Delay yang terjadi dalam jalingan ATM berhubungan dengan karakteristik unjuk kerja ATM, yaitu time transparency. Time transparency didefinisikan sebagai kemampuan jaringan mentransfer data dengan delay sekecil mungkin. Delay akan sangat berpengaruh pada layanan yang bersifat real time seperti voice dan videoKetidaksinkronan Clock Sumber dengan Clock Penerima

Dalam jaringan ATM, clock node tidak tergantung pada clock jaringan. Karena itu dapat terjadi kemungkinan frekuensi clock node-node tersebut tidak sama. Hal ini menyebabkan node penerima salah dalam memperkirakan kecepatan data yang diharapkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar