Central
Limit Theorem adalah hubungan antara distribusi populasi dengan bentuk
distribusi sampling rata-rata. Hubungan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata
dari distribusi rata-rata sample sama dengan rata-rata populasi dan tidak
bergantung pada besarnya sampel dan bentuk distribusi populasi.
2. Dengan
penambahan jumlah sampel maka distribusi rata-rata sampel akan mendekati
distribusi normal dan tidak bergantung pada bentuk distribusi populasi.
Central
Limit Theorem sangat penting dalam statistika inferensia karena dengan
teorema ini memungkinkan kita untuk menafsirkan parameter populasi dari sampel
tanpa harus mengetahui distribusi populasi. Dalam teorema ini diketahui bahwa
untuk pendekatan ke distribusi normal, distribusi rata-rata sampel tidak
memerlukan sampel yang besar. Dengan sampel sebesar 30 telah terjadi pendekatan
ke distribusi normal.
Contoh:
Misalkan,
jumlah kunjungan di Puskesmas per tahun berdistribusi miring ke kiri dengan
rata-rata 60 orang per hari dan standar deviasi sebesar 20. Bila kita ambil
sampel sebesar 30 hari buka maka berapa probabilitas jumlah kunjungan lebih
dari 65 orang?
Jawab:
Pertama-tama,
hitunglah kesalahan baku rata-rata kemudian hitung nilai Z untuk 65 orang.
Peluang
Z=1,37 adalah 0,085 atau 8,5%.
Jadi
pada intinya, jika terdapat sampel berukuran n dan mempunyai rata-rata x
bar yang diambil dari suatu populasi berukuran N yang besar dengan
sembarang distribusi dan rata-rata miu serta simpangan
baku sigma kecil maka distribusi rata-rata akan mendekati distribusi
normal dengan
Central
limit theorem berlaku untuk:
Penarikan
sampel dari populasi yang sangat besar. Populasi dianggap besar jika sampel
yang diambil lebih dari 30 (n>30).
Distribusi
populasi tidak dipersoalkan
Ketika
kita sudah menghitung nilai Z, cobalah cari peluang dengan nilai Z itu
pada tabel distribusi normal. Itulah peluang yang kita cari.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar